Desain Posisi Pembelajaran Al-Qur’an yang Efektif

Publikasi:
15.1.2023
Pembaruan:
16.10.2023

Pembelajaran Metode Ummi merupakan sistem pembelajaran Al Qur’an yang telah tersusun dengan sangat rinci mengenai beberapa hal terkait dengan tahap – tahap yang harus dijalankan sebelum dilakukannya pembelajaran. Pemetaan guru hingga diharuskannya guru bersertifikasi guna menjaga bacaan yang baik dan benar sehingga dapat tetap terjaga pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Bukan hal yang mudah bagi para trainer untuk memastikan guru sertifikasi Ummi Foundation tetap konsisten dalam membaca atau mengajarkan bagaimana cara mengajar maupun menjaga sistem belajar mengajar agar dapat tetap sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan oleh Ummi Foundation.

Mengingat kedua hal tersebut sangat berkesinambungan antara satu dengan yang lain maka bukan merupakan hal yang tidak biasa bagi para trainer menemukan permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung.

Desain posisi pembelajaran yang telah ditentukan terkadang masih belum sepenuhnya dapat dijalankan dengan baik dan benar oleh masing – masing koordinator yang bertugas untuk mengontrol jalannya proses belajar mengajar yang terjadi. Terkadang hal ini menjadi salah satu masalah  yang sering terjadi pada proses pembelajaran.

Desain yang dirancang sudah cukup baik karena rancangan tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar mengajar Al Quran dengan pendekatan yang menyenangkan, mudah dipahami atau pengondisian posisi belajar para siswa sehingga pemahaman yang didapatkan oleh siswa juga sesuai dengan harapan.

Jika desain posisi pembelajaran tidak sesuai dengan yang telah direkomendasikan oleh Metode Ummi maka hal ini akan berpengaruh terhadap penguasaan materi pembelajaran yang lemah dan kurang kondusifnya proses belajar mengajar. berikut bebepa contoh tentang desain posisi pembelajaran yang telah di rekomendasikan oleh para trainer Ummi Foundation.

Pentingnya Desain Posisi Untuk Menopang Proses Pembelajaran

Desain posisi ini ditentukan untuk menunjang proses pembelajaran yang dilakukan terutama untuk memaksimalkan model pembelajaran KBS ( Klasikal Baca Simak ) ataupun KBSM ( Klasikal Baca Simak Murni ).

Jika tidak sesuai dengan Desain yang telah direkomendasikan oleh Metode Ummi ini maka akan berpengaruh pada penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan menjadi lemah dan tidak kondusif.

Pengelompokan Siswa

Desain bukan hanya membhas tentang bagaimana posisi yang diharapkan diterapkan pada proses pembelajaran. namun berhubungan juga terhadap bagaimana pengelompokan siswa.

Idealnya Metode Ummi telah menetapkan disetiap kelompok terdiri dari 10 – 15 siswa tidak lebih dan tidak kurang. pengelompokan ini didasarkan pada kemampuan yang sama dan jenjang. Hal ini memudahkan terwujudnya KBS dan KBSM pada proses pembelajaran berjalan dengan maksimal.

Kriteria Ruangan

Kriteria ruangan ini juga kami rekomendasikan untuk memudahan pemilihan ruangan untuk proses belajar mengajar. Contoh ruangan yang kami rekomendasikan antara lain

  1. Ruang Kelas
  2. Ruang Aula
  3. Ruang Bahasa Ingris (jika ada)
  4. Ruang Perpustakaan
  5. Masjid
  6. Mushola
  7. Teras atau Ruangan Terbuka

Untuk satu ruangan maksimal dapat diisi 2 kelompok belajar yang diantaranya tidak lebih dari 15 orang siswa, dengan satu guru ngaji dan alat peraga serta buku yang digunakan untuk pembelajaran. Ruangan yang digunakan tidak terlalu besar ataupun kecil. Jika ruangan yang digunakan besar dan tertutup, maka diharapkan kedua kelompok tersebut tidak berdekatan dan bisa saling membelakangi kelompok lainnya. Jika proses belajar mengajar dilakukan pada ruang terbuka (out door) maka diusahakan jarak antara guru dan siswa tidak terlalu jauh karena kondisi diluar kelas yang menyebabkan suara dari guru tidak langsung terfokus pada siswa. Diharapkan guru tidak membelakangi alat peraga agar desain yang telah kami rekomendasikan dapat diterapkan dengan baik dan benar sehingga PMB akan berjalan sesuai harapan.