Makanan yang diinginkan tak ada di meja, anak mengamuk tak mau makan. Tak dibelikan mainan incaran, anak membanting pintu. Situasi ini tentunya jadi pemicu frustasi pada orangtua. Sayangnya, hal tersebut bisa terjadi karena anak terbiasa dengan ketersediaan.
Ingin mainan tertentu, langsung dibelikan. Merasa kepanasan, orangtua langsung cari tempat yang dingin. Makanan dan minuman yang diinginkan anak selalu disediakan. Hal ini berakibat
ketika anak tak mendapat sesuatu yang diinginkannya, ia akan sangat marah, uring-uringan dan mengamuk.
Otak dan mental anak sebenarnya harus dilatih dalam keterbatasan. Mereka harus dibiasakan mematuhi aturan, beradaptasi dengan kondisi yang tak selalu baik, berempati dan menganalisa
masalah yang dihadapi. Tentunya hal ini tak bisa terjadi dalam satu malam.
Orangtua perlu membimbing anak terus menerus agar memiliki mental yang tanggung dan kemampuan berpikir yang kritis dan bijak. Bagaimana caranya? Cara berikut bisa sedikit
membantu membanun mental anak agar tak mudah marah, mengamuk dan tahu menempatkan diri agar tak jadi " sumbu pendek" .
Batasi teknologi, jalin hubungan emosional dengan anak
Kejutkan anak dengan sesekali menjemputnya di sekolah saat jam kerja. Bawakan makanan atau hadiah kesukaan. Kurangi pemakaian gadget saat di rumah dan fokuslah untuk bermain
dengan anak. Berbagi senyuman, menggelitik, menaruh catatan cinta di ransel atau di bawah bantal mereka.
Ritual perang bantal atau bercerita sebelum tidur juga jadi cara asyik untuk membangun kedekatan emosi. Dengan kualitas hubungan emosi yang baik, orangtua dan bisa mengerti satu sama lain. Terdengar sederhana, namun sulitnya luar biasa.
Ajarkan untuk menahan keinginan
Buatlah mereka menunggu. Tidak masalah bila mereka mengeluh bosan. Jangan langsung memberinya mainan atau gadget. Jika anak ingin mainan tertentu, minta dia untuk menabung atau menyisihkan uang jajannya.
Katakan juga jika Anda hanya punya sedikit uang dan tak bisa membeli mainan mahal untuknya. Ungkapkan pada anak bahwa segala sesuatu yang harus dibeli harus menunggu hingga dana yang tersedia cukup.
Jangan takut untuk memberi batasan pada anak
Buatlah jadwal untuk anak makan, tidur, dan bermain gadget. Pisahkan mana yang baik dan buruk bagi anak. Mengasuh anak memang tidak mudah. Anda harus berpikir kreatif agar anak
selalu melakukan hal yang baik bagi mereka dan menghindari yang buruk.
Rutinitas untuk membentuk mentalAjak anak untuk melipat pakaian, membereskan mainan, menggantung pakaian, membereskan barang belanjaan, membuat makan siang, dan membereskan tempat tidurnya.
Jadikan kegiatan tersebut sebagai hal penting yang harus dilakukan. Pekerjaan rumah tangga untuk anak mungkin terdengar sederhana, tapi efeknya bagi mental buah hati sangat besar.
Interaksi sosial
Ajari mereka untuk bergantian berbicara, haru menunggu jika kakak atau adiknya sedang berbincang. Jangan segan untuk meminta anak memuji saudaranya. Termasuk juga ajarkan tiga kata penting " tolong" , " maaf" dan " terima kasih" . Banyak sekali orang dewasa sulit mengatakan hal tersebut, karena tak dibiasakan saat kecil.
Sumber : https://parenting.dream.co.id
Comments