Balikpapan – Selama lima belas tahun, SD Patra Dharma 1 Balikpapan telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam pendidikan Al-Qur'an bekerjasama dengan Metode Ummi. Hal inI tidak hanya mengukuhkan lembaga ini sebagai sekolah model Metode Ummi selama lima tahun terakhir, tetapi juga membawa dampak serta manfaat yang luas bagi seluruh elemen sekolah.
Kepala Sekolah SD Patra Dharma 1, Bapak Hariyanto, S.Pd., menyoroti bagaimana Metode Ummi secara signifikan meningkatkan kepercayaan masyarakat. "Penerimaan murid baru kami selalu terpenuhi sesuai target, bahkan sampai memberlakukan sistem inden," ujarnya. Ini adalah bukti nyata meningkatnya minat masyarakat terhadap kualitas pendidikan Al-Qur'an yang ditawarkan sekolah ini.
Tak hanya meningkatnya jumlah penerimaan siswa di lembaga namun pembelajaran Al-Qur’an juga berdampak pada semakin baiknya akhlak siswa. "Setelah berhasil mengantarkan siswa mampu membaca Al-Qur'an dengan baik, anak-anak kami menjadi berakhlak mulia, disiplin, dan banyak prestasi di bidang umum yang berhasil kami raih," tambah Bapak Hariyanto.
Komitmen SD Patra Dharma 1 terhadap Metode Ummi selama lima belas tahun didasari oleh segudang manfaat yang dirasakan oleh siswa, guru, hingga orang tua. Sebagai sekolah umum, mereka juga berhasil memupuk toleransi antar umat beragama di tengah penerapan pembelajaran Al-Qur'an yang kuat. "Di sekolah kami terdapat siswa dan guru non-Muslim, dan kami tetap mendapatkan dampak positif serta toleransi yang terjaga dengan baik," jelas Bapak Hariyanto.
Beliau juga berpesan kepada lembaga pendidikan lain untuk menerapkan pembelajaran Al-Qur'an secara maksimal dan totalitas, merekomendasikan Metode Ummi sebagai yang terbaik saat ini. Terhadap Ummi Foundation, Bapak Hariyanto menyatakan kepuasan dalam pendampingan dan hasil serta berharap agar Ummi Foundation terus menjaga kualitas serta berinovasi. Kisah sukses SD Patra Dharma 1 Balikpapan menjadi inspirasi nyata bagaimana integrasi pendidikan Al-Qur'an yang mendalam mampu mencetak generasi Qur'ani yang tidak hanya berakhlak mulia tetapi juga berprestasi dan menjunjung tinggi toleransi.
Siti Fatonah, Koordinator Al-Qur'an di SD Patra Dharma 1, berbagi pengalamannya dalam mendampingi guru-guru dalam implementasi pembelajaran pada siswa. Dampak positif pada siswa sangat nyata: "Anak-anak menjadi lebih sopan, lebih cerdas, dan lebih rajin lagi belajarnya," ujar Siti Fatonah. Harapan besarnya adalah agar para alumni dapat melanjutkan hafalan Al-Qur'an hingga 30 juz dan menjadi pemimpin di masa depan.
Inspirasi juga datang dari Yulia Selviana, S.Pd., seorang guru Al-Qur'an yang bergabung pada tahun 2018 setelah berkarir di perusahaan. Ia mengikuti panggilan hatinya, sejalan dengan sabda Rasulullah SAW, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." Yulia berkomitmen penuh untuk menemukan cara mengajar yang mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati siswa. Pengalaman paling membanggakan baginya adalah mengantarkan anak-anak melalui munaqasyah (ujian akhir santri metode ummi) dan menjadi peserta wisuda Al-Qur'an terbaik. Ia sangat antusias dengan 7 tahapan pembelajaran Metode Ummi, khususnya pada saat klasikal alat peraga yang membuat suasana belajar lebih aktif dan menyenangkan. Harapan terbesarnya adalah agar siswa tidak hanya membaca dan menghafal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Setiawati, ST, wali murid dari Muhammad Danis Alfaiq, menyaksikan langsung dampak luar biasa program mengaji pada anaknya. Dari bacaan yang lebih lancar hingga tajwid yang semakin baik, serta tumbuhnya kedisiplinan pada Danis. Momen paling berkesan adalah ketika Danis, yang awalnya cemas, tiba-tiba bersemangat menunjukkan hafalan barunya. "Momen tersebut sangat mengharukan karena saya bisa melihat langsung bagaimana program mengaji di sekolah membangun rasa percaya dirinya," tuturnya. Selain itu, Danis juga menjadi lebih sabar, hormat, dan rajin beribadah. Setiawati sangat berterima kasih kepada lembaga dan Metode Ummi, berharap akan ada lebih banyak kegiatan pendukung untuk meningkatkan antusiasme siswa.
Kisah inspiratif juga datang dari siswi berprestasi, Disanti Kharisma Raisya Aziz (kelas 6B). Raisya mengungkapkan bahwa kunci keberhasilannya dalam tahfizh adalah inisiatif menghafal di rumah sebelum menyetorkan di sekolah. Ia merasa dapat memahami dan menyerap ilmu dengan baik berkat kesabaran dan dukungan penuh dari para guru. Harapan Raisya adalah dapat mempraktikkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari dan melanjutkan hafalannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ia juga berharap Ummi terus berinovasi agar pembelajaran Al-Qur'an selalu menyenangkan.